Senin, 08 Oktober 2012

Istri Firaun yang Taat Kepada Allah



                             "Ya Tuhanku! Bangunkanlah untukku sebuah mahligai di sisi-Mu dalam surga, dan selamatkanlah aku dari dari Firaun dan perbuatannya (yang kufur, buas , lagi serakah) serta selamatkanlah aku dari kaum yang zalim."      (At-Tahrim : 11)

Menurut Ibnu Qayyim (rahimahullah) , rang yang berdo'a dalam ayat tersebut adalah Asiah, isteri Firaun. Asiah telah mengenal kalimat tuhid "La illaha illallah"  (tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah),  beriman kepada-Nya, dan memenuhi hatinya dengan penuh keimanan kepada Sang Pencipta alam ini.


Asiah adalah seorang figur di kalangan
kaum wanita pada zaman itu
          Sebagai simbol wanita yang harus ditiru kedalaman dan keteguhan imannya sebagai hamba Allah, bukan sebagai hamba Firaun.  Beliau lebih mementingkan Sang Khaliq ketimbang makluk, mengutamakan akhirat daripada dunia, memperhatikan hisab daripada harta, mengedepankan taubat daripada maksiat, dan lebih rela tinggal di gubuk kecil ketimbang hidup penuh dengan fatamorgana di dalam istana suaminya.


Asiah adalah seorang Isteri yang sanggat taat
kepada Allah
           Sementara suaminya adalah seorang pendusta, pemabuk, pendurhaka dan pendosa yang akan dijebloskan ke dalam tahanan neraka yang menyala-nyala.  Beliau tak henti-hentinya membaca doa tersebut dan merasakan keindahan serta kedamaian yang tiada tara.


Asiah adalah seorang isteri yang amat dihormati
dan mengutamakan kebutuhan tetangganya
           Memperhatikan orang-orang di sekelilingnya, dan bergegas untuk membantu mereka yang papa dan hidup penuh derita.  Melihat kondidi dan prilaku penghuni dalam istana yang penuh dosa dan menghambur-hamburkan harta, membuat Asiah sangat tidak kerasan tinggal disamping suaminya, karena istananya adalah istana yang terkutuk dan kediamannya adalah kediaman yang terlaknat. Baliau memohon kepada Allah agar dapat berada di sisi-Nya dan bertempat tinggal di dalam surga yang luasnya seluas langit dan bumi.


Allah mencatat namanya, mengharumkan sebutannya 
di kalangan orang-orang yang kekal di dalam surga
           Oleh sebab itu tidak heran jika menyebutkan namanya ke dalam orang-orang yang mengenal Allah, dan mengabdikan kedudukannya dalam Al Qur'an yang terus bergema sepanjang zaman.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar