Sabtu, 15 Desember 2012

Rasul Mengusir Yahudi




               Sebelum Rasulullah Saw, hijrah ke Madinah, di kota itu telah hidup sejumlah kelompok masyarak Yahuni Bani Qainuqa, Bani Quraizhah, dan Bani Nadhir.

Pada awal kedatangan Rasul ke Madinah, orang-orang Yahudi itu berharap bisa mempengaruhi Rasul, sehingga akan dianggap bahwa kenabiannya adalah Bani Israil.  Namun upaya mereka menemui kegagalan, apalagi Rasul tidak henti-hrntinya mengajak mereka masuk Islam.  Untuk menjaga ketenangan Kota Madinah,  Rasul mengangkat perjanjian dengan orang-orang Yahudi dalam watsiiqah (piyagam) Madinah.

Namun, orang-orang Yahudi selalu berusaha mengkhianati perjanjian itu. Pengkhianatan pertama mereka terhadap piagam Madinah adalah ketika seorang wanita Muslimah datang membawa perhiasannya ke pasar Yahudi Bani Qainuqa.

Dia mendatangi tukang sepuh Yahudi untuk menyepuh perhiasannya. Sambil menunggu tukang sepuh menyelesaikan pekerjaannya, dia pun duduk.  Tiba-tiba sekelompok pemuda Yahudi mendekatinya sambil mengodanya untuk membuka penutup wajahnya,  "Hai, wanita Arab! Bolehkah kami lihat wajahmu yang cantik itu?  Bukalah penutup wajahmu !"

Namun, wanita Muslimah itu menolak. Dia berpaling dari pemuda Yahudi usil itu. Tanpa diketahuinya, si tukang sepuh Yahudi malah menyangkutkan ujung pakaian yang menutupi tubuh wanita Muslimah itu ke bagian punggunya.  Akibatnya, ketika wanita itu berdiri, tersingkaplah aurat bagian belakangnya.  Orang-orang Yahudi itu pun tertawa terbahak-bahak.

Sebaliknya, si wanita Muslimah menjerit,  "Tolong..., adakah kaum Muslim? tolonglah aku!"

Mendengar jeritan itu, salah seorang Muslim yang berada di pasar tersebut segera mendatangi tempat itu. Saat mengetahui masalahnya, dia berteriak marah,  "Celakalah kalian, wahai Yahudi! Kalian telah memgkhianatiPiagam Madinah.  Kalian telah menghina kehormatan seorang Muslimah!"

Si pemuda Muslim langsung meyerang tukang sepuh Yahudi dan membunuhnya saat itu juga. Namun, sekelompok pemuda Yahudi yang ada di situ berbalik mengeroyok dan membunuh pemuda Muslim.

Kejadian ini memicu peperangan antara Yaudi Bani Qainuqa` dan kaum Muslim.  Rasulullah Saw dan pasukan Islam berhasil mengepung dan memaksa mereka menyerah.  Atas desakan Abdullah bin Ubay, tokoh kaum munafik yang dahulu merupakan sekutu Yahudi,  Rasulullah Saw tidak membunuh Yahudi Bani Qainuqa` tetapi hanya mengusir mereka dari Madinah.

Kemudian. Yahudi Bani Qainuqa` pergi meninggalkan Madinah sebagai orang-orang yang terusir dan terhina karena mengkhianati Piagam Madinah.




Musuh Allah Masuk Islam



              Pada malam itu, Abu Sufyan gundah gulana. Dia merasa setelah kegagalanya memperbarui Perjanjian Hudaibiyah dengan kaum Muslim Madinah.  Abu Sufyan bingung bagaimana caranya agar kaum Quraisy bisa terselamatkan.

Saat kebingunggan seperti itu,  Abu Sufyan bertemu dengan Abbas bin Abdul Muththalib yang sedang menaiki bagal (keturunan kuda dan keledai) putih Rasul.
"Celaka engkau, wahai Abu Sufyan! Lihatlah olehmu! Rasulullah Saw. datang bersama ribuan kaum Muslim! Berhati-hatilah kaum Quraisy pada pagi hari nanti!"
"Bagaimana caranya menghindar dari semua itu?" tanya Abu Sufyan.
"Demi Allah, jika Rasul berhasil menangkapmu, dia pasti memenggal lehermu.  Oleh karena itu, naiklah di belakang begal ini! Aku akan membawamu ke tempat Rasulullah Saw..," jawab Abbas

              Abu Sufyan menaiki Begal itu. Di tenggah perjalanan, mereka berdua berjumpa dengan Umar Bin Khaththab.
"Abu Sufyan, musuh Allah!" seru Umar
Umar segera mengejar mereka. Namun, begal yang dipacu oleh Abbas lebih dahulu sampai ke tenda Rasulullah Saw.  Abbas dan Abu Sufyan masuk ke tempat Rasul hampir bersamaan dengan masuknya Umar bin Khaththab.
"Wahai Rasulullah, ini Abu Sufyan, musuh Allah! Izinkanlah aku untuk memenggal lehernya," kata Umar
"Aku telah berjanji untuk melindungi Abu Sufyan," kata Abbas
"Wahai Abbas, pergilah dengan Abu Sufyan ke tendah peristirahatanmu dan mengahaplah kepadaku esok hari!" kata Rasul.

             Keesokan harinya, Abbas membawa Abu Sufyan ke hadapan Rasulullah Saw. "Celakalah engkau Abu Sufyan! Apakah belum tiba saatnya bagimu untuk mengetahui  bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah?"
"Demi Allah, sungguh aku telah meyakini seandainya ada Tuhan selain Alah, maka Tuhan itu pasti mencukupiku dengan sesuatu," jawab Abu Sufyan berkilah
"Apakah belum tiba saatnya bagimu untuk mengetahui bahwa aku adalah utusan Allah?"tanya Rasul tegas
"Demi Allah, di hatiku, masih ada ganjalan hingga saat ini."
"Masuk Islamlah engkau sebelum aku yang akan memenggal kepalamu!"kata Abbas
Akhirnya, Abu Sufyan pun bersaksi dengan syahadat yang benar dan masuk Islam di hadapan Rasulullah Saw. dan para sahabatnya.