Jumat, 16 November 2012

Kisah Sa`id bin Amir




                Khalifah Umar bin Khathab mengangkat Sa`id bin Amir bin Huzaim sebagai gubernur kota Himsh.
"Wahai penduduk Himsh, apa pendapat kalian tentang Sa`id bin Amir?" tanya Umar
"Kami mengadukan empat perkara. Dia selalu keluar rumah untuk menemui kami setelah hari sudah siang.  Dia juga tidak mau menemui seorang jika malam hari.  Terus, sehari dalam satu bulan, dia tidak keluar rumah untuk menemui kami."

               "Apa yang keempat?"  tanya Umar
               "Beberapa hari ini, dia seperti orang yang akan meninggal, "Jawab mereka
Kemudian Umar bun Khathab meminta Sa`id bin Amir untuk menjelaskan keempat perbuatannya tersebut.
"Demi Allah, sebenarnya aku tidak suka mengungkapkan hal ini. Harap diketahui, keluragaku tidak mempunyai pembantu.  Sehingga, aku sendiri yang harus menggiling adonan roti. Aku duduk sebentar hingga adonan itu menjadi lumat, lalu membuat roti, mengambil wudhu, dan baru kemudian aku keluar rumah untuk menemui mereka.

               "Kedua, aku menjadikan siang hari bagi mereka dan menjadikan malam hari bagi Allah SWT, "jawab Sa`id.    Ketiga, aku tidak mempunyai seorang pembantu yang mencuci pakaianku. Disamping itu, aku pun tidak mempunyai pakaian pengganti yang lain. "Maksudnya, pada hari itu sa`id mencuci pakaian satu-satunya.
               "Keempat, aku pernah menyaksikan terbunuhnya Hubaib Al-Anshary di Makkah.  Aku melihat bagaimana kaum Quraisy mengiris-iris Hubaib yang lebih mengorbankan dirinya demi Rasulullah, lalu mereka membawa tubuhnya ke tiang gantungan.  Oleh karena itulah, barangkali keadaanku akhir-akhir ini seperti orang yang akan meninggal dunia, "jawab Sa`id

               Setelah itu Umar memberinya 1.000 dinar, "pergunakanlah uang  ini untuk menunjang tugas-tugasmu!" katanya
              "Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kecukupan kepada kita atas tugas yang engkau emban ini," kata istri sa`id
               "Apakah engkau mau yang lebih baik lagi? Kita akan memberikan uang ini keoada orang yang lebih membutuhkannya daripada kita."
                "Boleh, "jawab istrinya

             Kemudian Sa`id memanggil salah seorang angota keluarganya yang bisa dipercaya.  lalu, dia memasukkan uang ke dalam beberapa bungkusan sambil berkata,  "Bawalah bungkusan ini dan berikan kepada janda keluarga Fulan, orang miskin keluarga fulan, dan orang yang terkena musibah keluarga Fulan! Kalau sisanya, segera disimpan!"
            "Mengapa engkau tidak membeli seorang pembantu?  Lalu, untuk apa sisa uang itu?" tanya istrinya
            "Sewaktu-waktu, tentu akan datang orang yang lebih membutuhkan uang itu, "jawab Sa`id





Tidak ada komentar:

Posting Komentar