Rabu, 01 Agustus 2012

Kisah Do'a Ummu Daud




                 Kisah ini diceritakan oleh Ibrahim bin Ubaidillah bin Fadhel bin Ula' Al-Madani. Ummu Dawud adalah Fatimah putri Abdillah bin Ibrahim, saat itu usianya sangat tua.

Ummu Dawud berkata: "Abu Ad-Dawaniq telah membunuh Abdullah bin Hasan, ia juga sebelumnya membunuh kedua putra Abdullah yaitu Muhammad dan Ibrahim. Kemudian ia menangkap anakku Dawud bin Al-Husein di Madinah, bersama anak pamannya Al-Husain. Ia mengikatnya dengan rantai besi, lalu membawanya ke irak. Sejak saat itu aku tidak pernah melihat anakku dan tidak pernah mendengar beritanya, ia di penjara di Irak.

               Aku sangat sedih, aku hanya bisa memohon kepada Allah dan merendahkan diri di dihadapan-Nya. Aku memohon kepada Alah SWT agar anakku segera dibebaskan dari penjara. Aku juga minta tolong kepada saudara-saudaraku yang zuhud dan ahli ibadah untuk memohonkan kepada Allah agar aku segera dipertemukan dengan anakku sebelum kematianku. Mereka telah bersungguh-sungguh melakukan harapanku.

              "Di kemudian hari aku mendengar berita bahwa anakku dibunuh. Sebagian orang memberitakan bahwa anakku bersama anak pamanya akan digantung. Aku sangat sedih, semakin hari semakin kurasakan besar musibahku. Aku merasa bahwa do'aku tidak diijabah dan permohonanku tidak diperkenankan. Hatiku tersa sempit, umurku semakin tua, tulangku semakin ringkih, hampir-hampir aku merasa putus asa karena anakku, lemahnya tubuhku dan menuanya umurku.

              Pada suatu hari aku mendengar Abu Abdillah Ja'far bin Muhammad Ash-Shadiq. Saat itu beliau sedang sakit. Setelah bertanya keadaanya dan mendoakanya, aku minta izin untuk pulang. Saat aku mau pulang beliau bertanya: wahai Ummu Dawud bagaimana berita tentang Dawud, engkau telah menyusuiku bersamanya".

              Mendengar pertanyaannya aku menangis sambil berkata: Jadikan aku tebusanmu, Dawud dipenjara di Irak. Sejak itu aku tidak mendengar lagi beritanya, aku hampir putus asa untuk bisa berjumpa dengannya. Aku sangat merindukannya. Aku mohon engaku mendoakanya karena dia adalah saudara mu sesusu.

             Imam Ja'far Ash-Shadiq berkata: Wahai Ummu Dawud, tahukah kamu tentang doa Istiftah, doa mustajabah dan doa keselamatan. Dengan doa ini Allah Azza wa Jallah membukakan pintu-pintu langit, para malaikat akan hadir untuk menyampaikan kabar gembira tentang ijabahnya doa. Inilah doa yang mustajabah, doa yang tak ada hijab dengan Allah azza wa Jalla, orang yang membacanya akan mendapatkan pahala surga.

            Ummu Dawud bertanya: Wahai putra orang-orang suci, bagaimana cara aku mengamalkanya?
Beliau berkata: Wahai Ummu Dawud, sebentar lagi kita akan memasuki bulan yang mulia yaitu Rajab, bulan yang penuh berkah, bulan yang besar kemuliaanya, di dalam doa didengar oleh Allah Swt. Berpuasalah selama tiga di dalamnya, hari ke 13,14, dan 15; inilah hari-hari biydh (purnama).

Kemudian lakukan mandi sunnah pada hari nishfu ketika matahari tergelincir; lalu lakukan shalat sunnah Zawal delapan rakaat (setiap dua rakaat salam) secara khusuk, sempurnakan rukuk dan sujudnya serta qunutnya. Pada rakaat pertama sesudah Fatihah membaca surat Al-Ikhlash (6 kali), pada rakaat berikutnya baca surat-surat pendek sesuai dengan yang kamu kehendaki. Selanjutnya lakukan shalat Zuhur; kemudian lakukan lagi shalat sunnah delapan rakaat, sempurnakan rukuk dansujudnya serta qunutnya. Lakukan shalat ini di rumah yang bersih dan tempat yang bersih, pakailah wangi-wangian, karena para malaikat menyukainya.

   




Tidak ada komentar:

Posting Komentar