Rabu, 01 Agustus 2012

Kisah Do'a Ummu Dawud II




        Usahakan tidak ada seorangpun memasukinya dan mengajak bicara denganmu, atau sisa waktunya isi dengan zikir dan amalan sunnah. Jika perlu catatlah amalan dan doa ini, Sesudah membaca doa ini, sujudlah sambil membaca doa: Allahumma laka sajadtu..
_

Usahakan matamu ikut bertasbih dengan tetesan air matamu. Karena hal itu menjadi tanda ijabahnya doa, terbukanya hati dan terbuahkanya ibrah (pelajaran). Jagalah baik-baik apa yang telah aku ajarkan padamu, hati-hati jangan sampai jatuh pada orang lain yang akan memanfaatkan doa ini untuk tujuan yang tidak benar.

Karena doa ini adalah doa paling agung, yang jika berdoa dengannya, Allah akan mengijabah doanya dan memberi apa  yang dimohonya walaupun langit dan bumi telah menempel, semua lautan telah menyatu dengan yang lain. Semuanya akan berada di antara kamu dan hajatmu. Dengan doa ini Allah azza wa jalla akan memberi kemudahan padamu untuk mencapai apa yang kamu inginkan, memberimu apa yang kamu harapkan, menunaikan hajatmu dan menyampaikan kamu apa keinginanmu.

Siapa saja, laki maupun perempuan, yang berdoa dengan doa ini ia akan diijabah doanya oleh Allah Swt. Sekiranya semua jin dan manusia memusuhi anakmu, niscahya Allah melindungi dari bahaya mereka, menjagamu dari kejahatan lisan mereka, dan menghunakan kedudukan mereka, insya Allah.

           Ummu Dawud berkata: Setelah mencatat aku pulang kerumah. Ketika memasuki bulan Rajab, aku menunggu hari-hari itu. Aku berpuasa dan berdoa sebagaimana yang beliau perintahkan kepadaku. Sesudah melakukan shalat Maghrib dan Isya' dan sesudah berbuka puasa, aku melakukan shalat-shalat sunnah sehingga larut malam. Lalu aku tidur. Dalam tidurku aku bermimpi  bershalawat kepada malaikat, para nabi, para syuhada, para abdal dan hamba-hamba Allah yang shalehm dan aku bermimpi Rasulullah Saw, Dalam mimpiku beliau berkata padaku: "Wahai puteriku, wahai Ummu Dawud, berbahagialah! Semua yang kamu inginkan agar saudara-saudaramu menjadi penolongmu dan memberi syafaat untukmu, permohonan ampun bagimu, semua membahagiakanmu, hajatmu telah tercapai.

Berbahagialah dengan ampunan Allah dab ridha-Nya, kamu telah dibalas dengan kebaikan. Berbahagialah! Allah telah menjaga anakmu dan akan mengembalikanya padamu, insya Allah.

 Kemudian aku terbangun dari tidurku. Demi Allah, tidak lama kemudian nampaklah dari jauh seorang pengendara yang berlari kencang dari Irak. Setelah mendekat padaku ternyata dia adalah anakku Dawud.
Ia berkata padaku: Wahai ibuku, aku di penjara di Irak dalam ruangan penjara yang sangat sempit. Aku tak punya harapan untuk dilepaskan dari penjara. ketika tidur malam nishfu Rajab aku bermimpi, melihat dunia merendah padaku sehingga aku melihatmu sedang melakukan shalat di sajadahmu dikelilingi oleh para tokoh, kepala mereka di langit dan kaki mereka di bumi. Mereka berpakaian warna hijau, mereka bertasbih di sekitarmu.

Salah seorang dari mereka berwajah tampan seperti indahnya wajah Nabi Saw, pakaianya bersih, baunya harum, ucapanya lembut, beliau berkata padaku: Wahai putra seorang ibu yang sudah tua dan shalehah, berbahagialah! Doa ibumu telah diijabah oleh Allah azza wa jallah. Lalu aku terbangun. Tak lama kemudian di malam itu juga seorang utusan Abu Ad-Dawaniq mendatangiku, ia memerintahkan agar melepaskan rantai besiku, ia bersikap baik padaku, ia juga memerintahkan agar memberiku uang sepuluh ribu dirham, dan mengantarkan aku pada seorang yang mulia dan mempercepat perjalananya. Sehingga sampailah aku di Madinah.

Ummu Dawud berkata: Aku segera membawa anakku ke rumah Abu Abdillah bin Ja'far Ash-Shadiq. Setelah kuucapkan salam padanya aku ceritakan tenteng anakku. Kemudian Beliau berkata: "Abu Ad-Dawaniq bermimpi Ali bin Abi Thalib berkata: 'Lepaskan cucuku; jika tidak, kamu akan dicampakkan ke neraka'. Dalam mimpinya ia melihat seakan di bawah kaki ada bara api, lalu ia terbangun dan terjatuh. Karena itu ia membebaskan kamu dari penjara.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar